Penemuan Mesin Cetak
Mempercepat Perkembangan Peradaban
PENDAHULUAN
Riwayat atau sejarah perkembangan
teknologi komunikasi terdapat dua fase yakni awal manusia berkomunikasi dan era
percetakan. Komunikasi merupakan kebutuhan yang benar-benar pokok bagi
kehidupan manusia baik untuk pertumbuhannya, mau pun bagi keperluan mempertahankan
kehidupan. Kemampuan manusia menciptakan bahasa sebagai alat untuk
berkomunikasi merupakan suatu tonggak penting dalam riwayat kehidupan manusia.
Akan tetapi, ditemukannya tulisan justru lebih penting lagi karena sejak itu
manusia tidak lagi hanya mengandalkan daya ingat mereka semata, tetapi telah
mampu untuk menembus batasan tersebut.
Setiap tonggak perkembangan teknologi
komunikasi berkaitan erat dengan riwayat aktivitas kehidupan umat manusia.
Dengan adanya tulisan telah menyebabkan kehidupan manusia menjadi lebih luas
perkembangannya.
Penemuan mesin cetak merupakan awal
dimulainya riwayat komunikasi massa. Dengan adanya mesin cetak ini maka pesan
yang panjang dan kompleks dapat disampaikan secara simultan ke satu atau lebih
kelompok khalayak yang besar. Salah satu produk dari mesin cetak adalah surat
kabar yang berisikan berbagai berita yang mutakhir dan diperlukan oleh berbagai
khalayak. Dengan demikian, mesin cetak atau percetakan juga merupakan pemerata
sosial yang besar. Apabila tulisan telah menembus hambatan jarak dan waktu maka
percetakan melipatgandakan pesan tersebut. Menurut Bell, percetakan merupakan
basis bagi penyebaran kemampuan melek huruf dan meluasnya pelayanan pendidikan.
Sedangkan Parker menyatakan bahwa percetakan merupakan faktor kunci bagi
berlangsungnya Renaissance dan Revolusi Industri.
Di bidang elektronika setelah munculnya
telepon dan telegraf dengan kabel maka pengembangan berikutnya adalah adanya
komunikasi tanpa kabel (wireless communication) yang memungkinkan pesan yang
sama diterima secara simultan di berbagai lokasi yang tidak terbatas.
PEMBAHASAN
Era Percetakan
Era Percetakan
Perkembangan teknologi komunikasi diawali
oleh penemuan sebuah alat cetak pada tahun 1041. Meskipun Johann Gutenberg,
seorang yang berkebangsaan Jerman, dikenal sebagai orang yang membuat
cetak-mencetak menjadi poses yang jauh lebih cepat dan ekonomis di tahun 1436,
namun pemikiran Gutenberg ini bercikal dari sebuah penemuan awal alat cetak di
Cina pada tahun 1041 tadi.
Seorang bernama Bi Zheng di Cina diakui
secara umum sebagai pencipta keterampilan cetak-mencetak. Tahun 1041, ia
mencetak dokumen-dokumennya yang pertama dengan menggunakan cetakan huruf yang
sudah ia bakar dalam tanah liat dan kemudian dibentuk menjadi kalimat. Proses
Bi Zheng diperbaiki oleh Wang Zhen pada tahun 1298, yang membuat huruf-hurufnya
dari kayu keras dan selanjutnya mencetak buku-buku dan bahkan surat kabar.
Dalam perkembangannya saat ini teknik
percetakan, sudah semakin maju telah mengantarkan bentuk suratkabar dan majalah
semakin baik dan indah. Selain dari itu, tekhnik penulisan isi redaksionalnya
sudah semakin baik pula.
Perkembangan terakhir adalah diperlukannya
teknik percetakan jarak jauh. Cetak jarak jauh ini telah diterapkan oleh
beberapa suratkabar besar di dunia. Suratkabar yang dulunya hanya dicetak di
London, sekarang dalam waktu bersamaan juga dicetak di Hongkong. Teknik ini
juga akan berlaku di Indonesia. Tekhnik cetak jarak jauh tentu akan memudahkan
pendistribusian media cetak ke daerah, sehingga waktu pengiriman bisa
dipangkas.
Perkembangan teknologi komunikasi pada
mulanya berupa suratkabar namun berkembang dengan di temukannya telegram oleh
Michael Faraday (1791-1867). Telegram merupakan sebuah terobosan dalam
komunikasi karena ini memungkinkan terjadinya komunikasi instan antara dua
orang yang tidak berhadapan muka. Gagasan untuk mengirimkan pesan-pesan sandi
dengan sarana kabel yang masing-masing mewakili setiap huruf dalam abjad.
Pada tahun 1836 Samuel F. B. Morse menemuan
telegrap yang telah berarti tersedianya awal dari tekhnologi komunikasi dan
infrastruktur komunikasi industri. Pada mulanya Morse mengirim sebuah sisitem
telegrap pada kali pertama pada tahun 1844. “What hath God wrought?”, secara
berlebih-lebihan sebuah kepentingan dari
bentuk baru komunikasi. Menjelang tahun 1859 jaringan tegrap menjangkau benua
eropa dan menjelang 1866 mereka menghubungkan benua-benua di dunia melalui
slauran bawah laut. Sejarah Daniel Czitrom (1982) menyebut telegrap sebagai
“lightning lines” untuk merefleksi antara trasmisi kecepatan komunikasi dan
efek perubahan bentuk dari system
komunikasi yang baru. Bisnis berkembang menjadi besar dan luas sebagai penemuan
mereka yang bisa menggunakan telegrap untuk mengkoordinasi aktifitas antara
cabang-cabang yang jauh. Bersamaan dengan jalan kereta api, telegrap membuat
sebuah kemungkinan ekonomi nasional sebagai modal perusahaan daerah yang mereka
bisa memperluas to menutup seluruh Negara. Telegrap juga mempunyai fungsi media
masa yang penting, melewati pelayanan wire seperti asosiasi press yang
menyampaikan berita terbaru ke setiap kota.
Langkah kedepan hasil dari sebuah
percobaan untuk mengembangkan telegrap dengan mendapatkannya untuk menyampaikan
berbagai pesan pada sebuah sing wire. Penemu, seorang guru yang bernama
Alexander Graham Bell, pada mulanya menyebut penemuannya “harmonic telegraph”.
Tapi ketika percobaannya di Labolatorium Boston pada awal maret tahun 1876. Dia
mendapat accident menuagkan beberapa asam pada pangkuannya dan memanggil
asistennya. “Mr. Watson, kemari, saya membutuhkan anda,” kata dia, dan
perlengkapan pada mejanya mengeluarkan suara/menyiarkan kata-katanya melewati wires
(cabel) ke kamar depan. Mr. Watson segera datang, dan telephone terlahir .
Alexander Graham Bell membangun perusahaan
Bell Telephone pada tahun berikutnya, 1877. Lima tahun kemudian, pada tahun
1882, system Bell yang diperoleh Western electric, sebuah perusahaan electric.
Ini menempatkan ke tempat kedua dari power telekomunikasi yang merupakan awal
sebutan dari American Telephone and Telegraph, atau AT and T untuk istilah itu.
Gedung pertama pada Bell’s patents dan surat pada siasat bisnis, AT dan T
mendominasi industry telephone menjelang tahun 1910. Ini kemudian dibuat untuk
monopoli infrastruktur telekominikasi dengan memperoleh Western Union, perusahaan
telegraph terbesar di United State. Ini adalah tahun dimana monopoli
dipertimbangkan sebagai mata pencaharian pokok masyarakat evil. Dengan ancaman
pada tahun 1890 Sherman Antitrust Act
tampak, AT and T membatalkan kesepakatan pada Western Union pada tahun
1913, berkata akan bersaing secara fair dengan saingannya, dan berjanji untuk
membawa pelayanan telephone ke semua-pledge of Universal Service.
Pekembangan selajutnya ditemukannya
electrische teleskop sebagai perwujudan gagasan seseorang mahasiswa dari Berlin
(Jerman Timur) yang bernama Paul Nikov, untuk mengirim gambar melalui udara
dari satu tempat ke tempat yang lain. Hal ini terjadi antara tahun 1883-1884.
Akhirnya Nikov diakui sebagai “Bapak Televisi”.
Televisi mulai dapat dinikmati oleh publik
Amerika Serikat (AS) pada tahun 1939, yaitu ketika berlangsungnya “World’s
Fair” di New York, namun sempat terhenti ketika terjadi Perang Dunia II.
Televisi sebagai pelayanan comunitas antena untuk comunitas-comunitas terpencil
pada tahun 1940 dan 1950. Mendekat untuk penduduk desa berakar lebih dari 20 tahun. Sepanjang waktu
ini, keuntungan dari perusahaan baru rose dan fell dengan naik turunnya
regulasi dari Washington DC. Pendingin pada stasiun televise baru antara tahun
1966 dan 1972, cable operator keluar pasar televise yang meluas dengan
keputusan FCC pada usaha untuk nuture stasiun UHF local yang baru (channel
14-69) bahwa panggung sandiwara dengan popular jarak tanda cable bisa import
dari Chicago atau New York.
Ketika larangan terangakat pada tahun
1972, perusahaan meluas yang pemilik system cable semakin bertambah banyak,
multiple system operators (MSOs),
mengikutsertakan dalam sebuah high-stakes perang tawar-menawar atas hak
untuk wire kota-kota America
untuk cable television. Dengan menyebarkan satelit menyalurkan pionir
programming cable oleh HBO, banyak channel baru (seperti ESPN dan CNN)
terbangun, seruan untuk audience. Menjelang tahun 1985 hampir setiap kota di
U.S mempunyai cable TV. Era ini juga ditandai dengan pengaruh yang menguasai
Tele-komunikasi, inc. (TCI) sebagai system operator multiple cable terbesar.
Televisi selain menyajikan aspek hiburan,
juga menyiarkan berita, yang ada antaranya bersifat sosial kontrol. Karena itu,
televisi sebagai media massa telah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat di
rumah tangga masing-masing.
Sebagai media massa yang muncul belakangan
dibandingkan media cetak, televisi baru berperan selama tiga puluh tahun.
‘Kotak ajaib’ ini sendiri lahir setelah adanya beberapa penemuan tekhnologi,
seperti telepon, telegraf, fotografi (yang bergerak dan tidak bergerak) serta
rekaman suara. Terlepas dari semua itu, pada kenyataannya media televisi kini
dapat dibahas secara mendalam, baik dari segi isi pesan maupun penggunaannya.
Seiring berkembangnya teknologi di
temukanlah komputer. Dari kemunculan komputer inilah yang di kemudian hari
terus mengembang dan akhirnya lahirlar fasilitas internet. Internet adalah
sejenis media massa yang agak baru.
Tahun 1972 merupakan awal kelahiran
jaringan internet, yaitu dengan adanya proyek yang menghubungkan antara
jaringan komunikasi pada jaringan komputer ARPANET. Proyek tersebut telah
menetapkan sebuah metoda baru untuk menghubungkan berbagai macam jaringan yang
berbeda yang dikenal sebagai konsep gateway. Pada tahun 1973-1977, dikembangkan
protokol TCP/IP (Transmission Control/Internetworking Protocol). Protokol ini
digunakan untuk pengiriman informasi yang dikenal sebagai paket (packet).
Internet baru dimanfaatkan di Indonesia pada tahun
1996. Seseorang yang mempunyai pesawat komputer dapat menyambungkannya dengan
jaringan komputer lainnya lewat satelit. Perbedaannnya dengan teknologi
komunikasi lainnya bahwa internet dapat dibuat oleh orang perorang, bukan hanya
oleh satu lembaga yang bergerak dalam penyiaran informasi.
Informasi yang dibuat seseorang dapat
diketahui oleh banyak orang sepanjang orang lain tersebut mempunyai jaringan.
Karena dapat diakses oleh publik inilah, maka internet dapat dikategorikan
sebagai media massa.
Lebih dari lima orang Amerika dewasa
menggunakan internet di rumah, kantor atau sekolah, dan di atas 10%
menggunakannya setiap hari. Dari karakteristik jenis kelamin hampir sama
banyaknya lelaki dengan perempuan yang menggunakan web (situs).
Internet merupakan aktivitas mereka
sehari-hari. Situs juga menjadi sumber informasi untuk hiburan dan informasi
untuk perjalanan wisata. Pengguna internet bergantung pada situs untuk
memperoleh berita. Dua sampai tiga pengguna internet mengakses situs untuk
mendapatkan berita terbaru setiap minggunya.
Namun demikian kehadiran internet yang
mewabah dengan cepat serta mampu membuat para penggunaya menjadi ketagihan
telah memberikan dampak mengejutkan terutama pada perusahaan-perusahaan
penyedia jasa internet. Seirng berjalannya waktu internet menjadi seperti media
komunikasi yang lazim ditemukan. Siapapun nyaris bisa mengakses layanan
internet kapan dan di manapun. Sehingga tarif internet menjadi murah.
• E-publishing
• Production trends
• Online newspapers
Perkembangan Teknologi Percetakan Dari Masa
Dulu Hingga Sekarang
Perkembangan
teknologi percetakan yang cukup signifikan bagi dunia pers terjadi pada tahun
1846 dimana ditemukan rotary press yang memungkinkan untuk mencetak kertas pada
kedua sisi. Perkembangan selanjutnya dari penemuan ini adalah teknologi cetak
yang dapat mencetak kertas sampai ribuan lembar per jam. Proses percetakan pada
dasarnya menggunakan metode typesetting dimana huruf yang akan dicetak disusun
sedemikian rupa sehingga menghasilkan hasil cetakan yang baik seperti yang
diperkenalkan pertama kali oleh Gutenberg.
Pada periode 1860an merupakan tahun ditemukannya litography yaitu proses percetakan dengan cetakan bahan kimia dan menggantikan metode sebelumnya, yaitu engraving. Selain itu, teknologi percetakan fotografi pun mengalami perkembangan dengan proses photoengraving yaitu dengan mencetak suatu gambar secara kimia melalui lempengan besi dengan proses fotografis. Setelah perang dunia 2, proses percetakan menggunakan offset printing dan digunakan terus sampai sekarang karena kualitas, kecepatan dan lebih ekonomis.
Pada periode 1860an merupakan tahun ditemukannya litography yaitu proses percetakan dengan cetakan bahan kimia dan menggantikan metode sebelumnya, yaitu engraving. Selain itu, teknologi percetakan fotografi pun mengalami perkembangan dengan proses photoengraving yaitu dengan mencetak suatu gambar secara kimia melalui lempengan besi dengan proses fotografis. Setelah perang dunia 2, proses percetakan menggunakan offset printing dan digunakan terus sampai sekarang karena kualitas, kecepatan dan lebih ekonomis.
• Publishing in
the information age
Memasuki
periode 1960an, media cetak mengalami perubahan besar dalam proses produksi.
Mesin ketik yang tadinya dipergunakan secara luas untuk menghasilkan tulisan,
mulai digantikan oleh komputer. Hal ini tentu saja disertai berbagai macam
pertimbangan dan salah satunya lebih ekonomis dan efisien. Melalui komputer,
media cetak tidak hanya menghasilkan tulisan yang dapat diubah tanpa
membuang-buang kertas namun juga dapat mengubah suatu gambar atau foto. Hasil
kerja yang berbentuk softcopy tersebut, kemudian dicetak. Selain pengaruh dari
penggunaan komputer, teknologi fotokopi juga memberikan andil dimana kita dapat
meng-copy suatu tulisan dengan kecepatan tinggi dan tanpa minimum order
sehingga kita dapat meng-copy sesuai dengan kebutuhan.
Perkembangan
lain dari teknologi ini adalah inovasi atas custom publishing dimana penerbitan
suatu tulisan atau buku dengan tujuan yang khusus dan hasil produksi akhirnya
bukan bertujuan untuk dipasarkan secara luas namun berubah menjadi produksi
untuk tujuan pesanan dari konsumen. Ketika suatu buku dicetak, tentunya
terdapat kode seri produksi buku. Melalui scanner elektronik, kode tersebut
dikenali dan data penjualan langsung terkirim ke database pusat sehingga
terlihat berapa besar angka penjualan buku secara langsung.
• E-publishing
Internet telah
memasuki kehidupan kita dengan sangat cepat dan menyentuh hampir semua aspek
kehidupan. Dampak dari internet bagi lembaga penerbitan adalah munculnya
E-publishing atau penerbitan elektronik. Contoh dari E-publishing dapat kita
lihat pada situs amazon.com. Situs ini menawarkan berbagai macam buku untuk
dijual dan selayaknya sebuah toko, amazon.com juga menampilkan buku dalam
format digital. Situs ini juga berfungsi seperti pustakawan pribadi dimana
dapat memberikan rekomendasi buku yang sesuai dengan kebutuhan kita.Munculnya
layanan semacam ini pada awalnya dipelopori oleh google.com yang bekerjasama
dengan berbagai macam perpustakaan besar untuk melakukan konversi yaitu dengan
melakukan scanning pada berbagai macam koleksi buku perpustakaan sehingga dapat
dibaca dalam format digital. Namun, teknologi ini bukannya tanpa cacat, hal ini
dikarenakan buku yang dibaca melalui layar membuat mata cepat lelah dan
menghabiskan listrik.Timbulnya buku elektronik tentunya menimbulkan
permasalahan dalam hal standardisasi penyajian. Salah satu solusinya
diperkenalkan oleh Adobe yaitu file dengan format PDF (portable document
format) sehingga memudahkan dalam men-download buku melalui internet.Penerbitan
elektronik tidak hanya mencakup buku saja, namun juga majalah dan surat kabar
elektronik. Kita dapat mengakses kompas.com dimana berita yang terdapat di
website merupakan versi digital dari yang terbit hari tersebut. Selain itu,
dengan adanya teknologi seperti ini memungkinkan kita untuk menyimpan dan
melindungi buku teks yang sudah tidak terbit di pasaran sehingga generasi
mendatang dapat mempelajari ilmu pengetahuan dari berbagai macam sumber dan
kurun waktu dalam waktu yang relatif singkat namun tetap kaya dengan sumber
informasi.
Newspaper production trends
• Newsgathering
trends
Dalam
mencari berita, seorang jurnalis mengumpulkan berbagai macam sumber berita
melalui berbagai macam alat komunikasi yang mungkin. Pada awalnya, jurnalis
mendapat dan mengirim berita dengan menggunakan pony express, kemudian
ditemukan telegraf yang membuat berita menjadi lebih cepat disajikan. Telegraf
kemudian berkembang digunakan dan akhirnya menghasilkan sistem pengumpulan
berita dengan nama newswire dengan prinsip kerja seperti berita online
sekarang.Teknologi dalam pengumpulan berita terus berkembang sampai
ditemukannya telepon sehingga menurunkan ongkos produksi pengiriman berita.
Telepon adalah alat komunikasi yang sangat fleksibel karena dapat digunakan
hampir dimana saja selama terdapat akses. Sampai dengan saat ini, pengumpulan
berita menggunakan hampir semua media yang memungkinkan seperti radio, televisi,
kabel, e-mail, dan internet dengan berbagai macam fasilitas yaitu chat
room, newsgroup sampai blog pribadi.
Dengan
munculnya berbagai macam media dan teknologi yang mendukung pekerjaan seorang
jurnalis, muncullah bentuk baru dari jurnalisme yaitu backpack journalism.
Backpack journalism dikenal juga sebagai pelaporan multimedia (multimedia
reporting). Seorang jurnalis dalam membuat suatu liputan membawa mini DV, tape
recorder dalam satu paket. Konsekuensi dari tren ini adalah pembaca berita dapat
mengetahui berita dengan lebih mendalam dan bahkan dapat berinteraksi
langsung dengan reporter dan menyebabkan peran editor yang makin
berkurang dalam menyunting suatu berita.
• Production trends
Dalam
proses produksi berita media cetak, terjadi perubahan besar ketika digunakannya
typesetting pada tahun 1950an dalam mencetak kertas. Hasil dari typesetting
yang berbentuk paper tape ini kemudian dijadikan data master yang akan
diperbanyak dengan mesin typesetting dan hasilnya mendekati bentuk aslinya. Pada
tahun 1960an akhir paper tape disimpan dalam memori computer dan langsung
dicetak setelah melalui proses editing. Perkembangan akhir-akhir ini, paper
tape tersebut semuanya tersimpan dalam komputer untuk proses editting dan
lay-out sehingga deari editting tersebut tinggal dicetak langsung oleh mesin
cetak laser (printer laser) dan kesalahan dalam proses produksi dapat
deperkecil seminimal mungkin. Selain itu, proses percetakan suatu berita
sekarang ini tidaklah lagi dilakukan hanya di satu tempat. Contohnya antara
lain adalah surat kabar new york times dan usa today yang jangkauan
distribusinya sangat luas sehingga percetakan dilakukan di berbagai macam
tempat terpisah namun isi berita tetap dipegang oleh satu dewan redaksi.
• Online newspapers
Gagasan
untuk menyediakan layanan surat kabar online sebenarnya sudah ada sejak tahun
1930an namun dengan format yang berbeda dengan format yang sekarang dimana
surat kabar dikirim ke pelanggan melalui mesin fax. Kemudian pada tahun 1980an
muncul layanan videotext dimana berita dikirim ke rumah melalui kabel telepon
rumah. Kemudian sampai sekarang banyaknya bermunculan surat kabar online lokal,
regional, maupun internasional.Surat kabar online merupakan pasar yang
potensial bagi pengusaha media untuk berbisnis karena tingkat penetrasi
internet yang makin meningkat dari tahun ke tahun. Kredibilitas dari surat
kabar online tercermin dari jumlah banyaknya pengunjung yang membuka surat
kabar online mereka. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari kredibilitas mereka
dalam surat kabar format cetakan.
Sumber / Daftar
Pustaka :
Ø
Straubhaar,
Joseph, Robert LaRose, Media Now, Communications Media in the Information Age,
Wadsworth Group, United States of America: 2002. (terjemahan google)
Ø M. Rogers, E. (1986). Communication Technology:
The New Media in Society. New York: Free Press.
Ø
Rogers, F. (2003). Mediamorfosis: Memahami Media
Baru. Yogyakarta: Bentang Budaya.
Ø
Syafrina, Shafa. Sejarah Perkembangan Media
Cetak. [Online]. 2003 (Acces On Februari 7th 2011). Available from:
www.home.unpar.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar